Pada umumnya, mahasiswa fakultas hukum mempelajari ilmu hukum di perguruan tinggi dengan tujuan untuk menjadi ahli hukum. Banyak lulusan fakultas hukum yang kemudian berkarir sebagai jaksa penuntut umum atau juga hakim pada suatu badan peradilan. Tidak sedikit pula lulusan fakultas hukum yang sejak awal bercita-cita untuk menjadi advokat baik yang bekerja di bidang litigasi maupun non-litigasi. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa mahasiswa fakultas hukum juga memiliki ketertarikan terhadap dunia entrepreneurship, apalagi berkaca terhadap fakta bahwa jiwa entrepreneurship banyak tumbuh di kalangan mahasiswa yang menimba ilmu di bidang yang tidak bersinggungan dengan entrepreneurship.
Dengan latar belakang tersebut, LCDC Fakultas Hukum UGM bermaksud menyelenggarakan Webinar dengan tema “Peluang Karir di Bidang Entrepreneurship untuk Lulusan Fakultas Hukum” untuk memfasilitasi minat dan bakat mahasiswa fakultas hukum yang memiliki ketertarikan di bidan entrepreneurship.
Narasumber:
1. Rahmat Dwi Putranto, S.H., M.H. (CEO and Founder PT Legalgo Justisia Indonesia)
2. Arbiyan Christianto, LL.B. (Owner of Gemintang Integrated Farm)
Pelaksanaan
1. Hari/tanggal: Jumat, 11 Juli 2020
2. Pukul: 09:00-11:30 WIB
3. Link Pendaftaran: bit.ly/EntrepreneurshipSeminarLCDC
4. Link Google Meet: bit.ly/LegalSeries3LCDC
EVENT REVIEW
LCDC bekerjasama dengan Unit Jaminan Mutu Kurikulum Inovasi Akademik dan
Teknologi Informasi FH UGM untuk sistem seminar online yang juga dapat diikuti melalui Channel Youtube Kanal Pengetahuan Hukum FH UGM, telah mempersiapkan sistem sejak pukul 08:30 WIB. Kedua narasumber yang telah diundang telah siap secara sistem pada pukul 09:00 WIB dan pembukaan Peluang Karir Fakultas Hukum di Bidang Entrepreneurship dilakukan dengan sambutan oleh Mohammad Ibrahim, S.H., LL.M. selaku Sekretaris LCDC FH UGM.
Pembicara I – Rahmat Dwi Putranto, S.H., M.H.
Pada ujungnya, banyak profesi lulusan hukum yang membutuhkan skill dasar entrepreneurship. Contohnya, mendirikan law firm merupakan suatu bentuk entrepreneurship. Namun, perlu dipahami bahwa bidang entrepreneurship memang bukan untuk semua orang. Seluruhnya kembali lagi ke passion masing-masing. Sebagai mahasiswa, sangat penting untuk mencari tahu potensi terbaikmu dimana. Setelah kita berhasil mengexplore potensi terbaik dari diri kita, maka kita bisa tentukan apakah sekiranya kita memiliki passion di bidang entrepreneurship atau tidak. Sektor bisnis yang dipilih untuk memulai entrepreneurship juga beragam dan tidak terbatas hanya pada sektor bisnis yang sedang populer. Apabila kita melihat ada potensi untuk melakukan entrepreneurship di bidang2 tertentu yang keahliannya sudah kita kuasai, maka langsung ambil kesempatan tersebut. Contohnya, apabila kita memiliki background hukum dan juga memiliki passion dalam entrepreneurship, kita dapat mendirikan law firm, perusahaan jasa hukum digital seperti hukumonline, ataupun sekolah hukum. Entrepreneurship itu memang bukan untuk semua orang. Seorang mahasiswa harus paham passion mereka dimana dan apakah keahlian mereka itu sesuai dengan passion atau tidak.
Pembicara 2 – Arbiyan Christianto, LL.B.
Senjata terbesar yang dimiliki seorang mahasiswa adalah menggunakan status mahasiswa sebagai taktik untuk membangun koneksi dan networking. Ketika seseorang sudah lulus menempuh Pendidikan tinggi dan memulai bisnis baru, biasanya apabila mencoba untuk belajar dari entrepreneur lain akan dianggap calon saingan. Sehingga, masa-masa untuk meng-explore kemungkinan untuk berkarir di bidang entrepreneurship dapat mulai sejak masih berstatus mahasiswa. Perjalanan mempelajari entrepreneurship bisa dimulai dari mengikuti lomba – lomba
yang mendorong ilmu entrepreneurship seperti lomba business model, business plan, ataupun hal-hal yang berkaitan dengan management. Ketika menjadi mahasiswa, seorang mahasiswa pun harus aktif mencari bidang entrepreneurship yang diminati atau akan didalami. Untuk Mas Arbi, perjalanan entreprenreurship dimulai ketika mengikuti lomba business di bidang industry pertanian yang kebetulan merupakan passion mas Arbi. Ketika mengikuti lomba, mas Arbi menggunakan kesempatan tersebut untuk membuat koneksi dengan business man professional sebanyak banyaknya yang nantinya membantu mas Arbi belajar tentang entrepreneurship lebih lanjut. Pada intinya, pekerjaan paling ideal adalah apabila passion seseorang bisa dijadikan sumber penghasilan.