Menempuh studi lanjut jenjang master merupakan salah satu hal integral dalam meniti karir karena selain dapat membuka kesempatan kerja yang lebih luas, pendidikan master memberikan ilmu lebih dalam yang dapat membantu dalam hal pekerjaan.
Namun, sering kali mahasiswa kesulitan mendapatkan universitas idamannya atau bahkan belum paham mengenai prosesnya, serta apa yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Oleh karena itu, Law Career Development Center (LCDC) akan menyelenggarakan talk show untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penting mengenai persiapan studi lanjut jenjang master.
Acara ini merupakan follow-up dari Education Week yang sempat diselenggarakan oleh LCDC pada tahun 2019. Acara sebelumnya lebih fokus pada pemaparan beasiswa dari berbagai negara serta prosedur pendaftarannya. Sedangkan acara kali ini lebih pada tips & tricks dalam memilih universitas, persiapan pendaftaran, dan bagaimana menjalani studi lanjut dengan lancar dan baik. Talk show yang direncanakan ini juga akan lebih interaktif antara narasumber dan audiens.
PEMBUKAAN
LCDC bekerjasama dengan Unit Jaminan Mutu Kurikulum Inovasi Akademik dan Teknologi Informasi FH UGM untuk sistem seminar online yang juga dapat diikuti melalui Channel Youtube Kanal Pengetahuan Hukum FH UGM, telah mempersiapkan sistem sejak pukul 08:30 WIB. Kedua narasumber yang telah diundang telah siap secara sistem pada pukul 09:00 WIB dan pembukaan Education Week dilakukan dengan sambutan oleh Dr. Khotibul Umam, S.H., LL.M selaku ketua LCDC.
PEMAPARAN
Sesi Pagi – Pembicara:
1. Dr. Arvie Johan, S.H., M.Hum. (Prodi Magister Hukum Bisnis Fakultas Hukum UGM)
2. Ananda Prima Yurista, S.H., M.H. (Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum UGM)
3. Anggita Mustika Dewi, S.H., M.Kn. (Magister Kenotariatan Fakultas Hukum UGM)
Bagaimanakah timeline pembukaan tahun akademik setiap tahunnya?
- Timeline dapat dilihat di website law.ugm.ac.id atau di um.ugm.ac.id
Berapa lama kah proses penyelesaian studi di prodi masing – masing?
- Untuk Magister Ilmu Hukum dan Magister Hukum Kesehatan, kurang lebih 12 – 18 bulan. Untuk Magister Kenotariatan, kurang lebih 24 bulan.
Berapa SKS yang harus diambil untuk syarat kelulusan?
- Untuk pilihan SKS dan jumlah yang harus diambil, dapat dilihat di website karena berbeda – beda per program magister.
Seberapa beda beban akademik di prodi magister masing – masing di banding dengan beban akademik saat kuliah S1?
- Ketika menjalani program magister, kurikulum tentunya lebih advanced dibanding program sarjana. Lingkungannya juga sangat berbeda karena teman – teman satu prodi berasal dari jangka umur dan profesi yang beragam. Beban paling berat dirasakan saat proses penyelesaian disertasi yang lebih menantang dibanding tesis sarjana.
Apakah ideal untuk menjalankan program magister hukum sambil bekerja, baik pekerjaan full time atau part time?
- Ideal karena jadwal kuliah pascasarjana UGM sudah disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa yang rata – rata sedang bekerja. Namun, banyak kelas sore/malam dan juga banyak kelas weekend sehingga harus siap mengorbankan waktu luang untuk belajar.
Bagaimana cara terbaik untuk bergaul dengan teman-teman baru yang berasal dari background yang berbeda-beda dan bagaimana cara membangun networking dengan rekan – rekan kelas?
- Karena teman – teman satu prodi berasal dari background profesi yang beragam, ini bisa menjadi peluang yang tepat untuk networking. Pastikan kita mengenal satu sama lain walaupun hanya bertemu sebentar saja di kelas.
Sesi Siang – Pembicara:
1. Mohammad Ibrahim, S.H., LL.M. (Awardee of Australia Awards for Master Program at University of Melbourne)
2. Devita Kartika Putri, S.H., LL.M. (Awardee of LPDP for Master Program at Universiteit Leiden)
3. Ardianto Budi Rahmawan, S.H., LL.M. (Master Program at Duke University School of Law)
4. Ibrahim Hanif, S.H., LL.M. (Awardee of LPDP for Master Program at University of Cambridge)
Kenapa S.H. tidak cukup?
- LL.M. adalah pengalaman pendalaman. Ada materi yang tidak didapatkan pada strata S1 maupun S2 nasional, mis. Karena bidang hukum tersebut belum berkembang di Indonesia, seperti Disability Law
Bagaimana cara pilih program general atau spesifik?
- Kecuali yakin tentang pilihan program, lebih baik ambil LL.M. general karena bisa menentukan kelas sendiri lebih banyak, meskipun ada juga yang wajib. LL.M. spesifik harus lebih hati-hati, mempertimbangkan background sendiri.
Bagaimana cara pilih universitas?
- Program: Jika kamu ingin program spesifik, lihat universitas yang punya program spesifik yang kamu inginkan, yang kualitasnya bagus.
- Background Pribadi: Ada universitas yang ingin fresh grad, ada yang ingin professionals. Sesuaikan dengan kompetensi kalian sendiri.
- Rencana: Misal kita ingin S3 di satu universitas tertentu, maka biasanya lebih mudah jika kita S2 di universitas tersebut.
Pengalaman pergaulan?
- Setiap universitas dan negara pasti ada pengalaman yang berbeda-beda. Justru, hal ini membawa perspektif yang baru yang tidak ditemui ketika S1.
Bagaimana mindset menghadapi LL.M.?
- Coursework LL.M. tentu lebih substantif daripada coursework S.H. Kita harus belajar untuk manage stress dan waktu. Kita juga harus manfaatkan LL.M. untuk goal yang kita mau: kelas yang kita pilih harus sesuai dengan apa yang kita mau pelajari atau keperluan untuk jenjang karir selanjutnya
Berapa lama jeda antara S1 dan LL.M.?
- Bergantung pada bidang kita dan keinginan kita sendiri. Secara umum, jika kita masih bingung, lebih baik kerja terlebih dahulu, karena LL.M. bisa menunggu. Misal kita LL.M. dan pilih jurusan yang salah atau universitas yang salah, sulit untuk pursue LL.M. kedua kalinya karena faktor beasiswa yang kebanyakan hanya bisa apply 1x, dan sebagainya.
PENUTUP
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab pada masing – masing sesi yang dipimpin oleh moderator.
DOKUMENTASI