Talkshow “Education Week 2021: Fakultas Hukum UGM Menyapa” merupakan acara yang diselenggarakan oleh Law Career Development Center Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (LCDC FH UGM) yang berkolaborasi dengan Unit Jaminan Mutu dan Inovasi Akademik FH UGM. Untuk hari kedua, selain penayangan Talkshow Pengenalan Program Studi Magister Ilmu Hukum & Master of Law Yogyakarta, Magister Hukum Kesehatan, Magister Hukum Litigasi, dan Sharing Alumni, Education Week 2021 juga mengangkat webminar sisipan dengan tema mengenai Peluang Beasiswa LPDP. Kegiatan ini bertujuan untuk menyalurkan informasi kepada mahasiswa FH UGM maupun umum mengenai berbagai macam pilihan studi lanjut sebagai penunjang karir. Sesi ini mengundang 4 (empat) orang sebagai narasumber, yakni Sri Wiyanti Eddyono, S.H., LL.M., Ph.D. (Pengelola Prodi MIH dan LLM), Dr. Heribertus Jaka Triyana, S.H., LL.M. M.A. (Pengelola Prodi M.HKes), Dr. Supriyadi, S.H., M.Hum. (Pengelola Prodi Magister Litigasi), dan Adlia Nur Zhafarina, S.H., M.H. (Alumni Prodi MIH FH UGM).
SESI FH UGM MENYAPA
Bagaimana Profil Masing-Masing Prodi?
- MIH: MIH Yogyakarta merupakan program studi paling lama di UGM yang memiliki visi misi diturunkan sesuai dengan FH UGM. Dalam rangka mendukung penyelenggaraan pendidikan yang seperti itu maka MIH mendorong penelitian-penelitian ilmu hukum yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, meningkatkan juga pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama di tingkat nasional dan internasional. MIH terdiri atas kelas reguler dan internasional. Kelas reguler menggunakan bahasa Indonesia dalam pembelajarannya namun tetap memperhatikan perkembangan internasionalnya juga. Sedangkan, kelas internasional seluruh pembelajaran dan administratif dalam bahasa Inggris, gelarnya adalah LL.M. Keunggulan MIH adalah memiliki track record atau pengalaman yang panjang, maka kualitas pengajarannya tidak diragukan lagi, sesuai dengan teknologi, fasilitas kelas, referensi, serta pengajar dengan kualitas yang memadai.
- MHKes: Visi misinya juga diturunkan sesuai dengan FH UGM, dalam prodi MHKes terutama adalah menjadi pelopor magister hukum yang unggul dalam bidang kesehatan. Permasalahan di bidang kesehatan itu semakin berkembang dan kompleks, maka dibutuhkan pendekatan multidimensional. Sehingga MHKes dibentuk untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut terkait hubungan privat dan publik. Pembelajaran MHKes disesuaikan dengan bingkai kehidupan masyarakat Indonesia dan standard internasional. Intake-nya kombinasi dari FH dan non-FH (FK, Farmasi, dsb yang terkait dengan isu kesehatan). Capaian pembelajarannya mencakup penguasaan asas, teori, doktrin hukum kesehatan dan pengaplikasiannya. MHKes merupakan satu-satunya prodi di S2 yang menyelenggarakan pendidikan di bidang kesehatan.
- MHLi: MHLi yang didirikan pada 27 Agustus 2008 ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap permasalahan hukum legal structure, legal substance, dsb. Tujuannya adalah memberikan kesempatan untuk lulusan S1 FH maupun non-FH yang bekerja di bidang hukum supaya dapat memperkuat kemampuan dan keterampilan hukum di bidang litigasi. Pada awal berdirinya baru berakreditasi B, namun sejak tahun 2015 sampai sekarang sudah mempertahankan akreditasi A. Saat ini ada rencana mengkonversi akreditasi A menjadi prodi unggulan. Keunggulan MHLi ialah menjadi prodi magister pertama di Indonesia yang menyediakan pendidikan hukum litigasi.
- Alumni: Dahulu memilih MIH dikarenakan keinginan untuk menjadi dosen (pertimbangan karir ke depan). Selain itu, juga mempertimbangkan alumni MIH yang telah menjadi akademisi sukses.
Bagaimana Peluang Karir di Masing-Masing Prodi?
- MIH: MIH berfokus pada keilmuan hukum yang inovatif dalam menjawab permasalahan hukum yang ada. Prospek karirnya ditekankan pada mereka yang ingin mengembangkan ilmu hukum (sebagai tenaga pengajar atau peneliti) dan menganalisis hukum (di instansi pemerintah, DPR, bahkan di lembaga internasional). Harapannya mahasiswa MIH dapat mengembangkan cara berpikir sistematis dan cara menjawab permasalahan hukum praktik. Peluang karirnya bisa menjadi praktisi hukum, akan tetapi tidak sebanyak di MHLit. MIH menerima dari S1 Hukum dan non-Hukum (terbatas bagi yang berprofesi di bidang terkait hukum). Dalam pembelajarannya, MIH mengembangkan interdisipliner di bidang hukum meskipun terdapat berbagai konsentrasi yakni hukum ketenagakerjaan, hukum perdata, hukum dagang, hukum islam, hukum pidana, hukum tata negara, hukum administrasi negara, hukum pajak, hukum internasional, hukum agrarian, dan hukum lingkungan.
- MHKes: MHKes merencanakan untuk menerapkan kurikulum baru di tahun 2021 untuk mengejawantahkan ilmunya yang multidisipliner. Sehingga perkuliahan-perkuliahan seperti teori ilmu hukum ke mata kuliah yang relevan dengan MHKes, menaikkan SKS-nya menjadi 4. Konsentrasi MHKes hanya 1, menyandang gelar MHKes. Prospek karir meliputi tenaga kerja kesehatan, bekerja di instansi kesehatan, top manager di bidang hukum di rumah sakit, pengacara yang spesialisasinya di bidang hukum kesehatan, dan semua profesi yang terkait dengan kesehatan.
- MHLi: Peluang karir lulusan harus dilihat inputnya, berdasarkan data input MHLi terdiri atas lulusan S1 FH fresh graduate dan lulusan S1 FH yang sudah bekerja di bidang hukum. Prospek kerjanya meliputi polisi, jaksa, hakim, advokat, dan di biro hukum institusi tertentu. Selain itu, waktu tunggu fresh graduate MHLi untuk mendapatkan pekerjaan juga tidak terlalu lama bagi yang belum bekerja sebelumnya. Perkuliahan MHLi dilaksanakan setiap hari Jumat dan Sabtu dengan pertimbangan ada mahasiswa yang sambil bekerja.
Apakah ada Mata Kuliah yang Menantang bagi Alumni?
- Alumni: Menurut alumni pribadi, mata kuliah yang menantang adalah kebijakan hukum pidana terutama hukum militer. Namun, hal itu justru menjadi sangat berkesan dan membantu karena sebagai dosen di tempat alumni mengajar sekarang ada sekitar 5 mata kuliah yang terkait dengan hukum militer. Di samping itu ada victimology dimana pembelajarannya dengan melakukan penelitian di lapangan.
Bagaimana Pendaftaran Masing-Masing Prodi?
- MHLi: Pasca sarjana pada prinsipnya menerapkan mekanisme yang sama karena ketentuannya dari universitas berdasarkan surat rektor yakni menggunakan sistem penerimaan mahasiswa baru. Beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan misalnya prestasi akademik (IPK di S1), potensi akademik (dari tes potensi akademik (TPA) dan tes potensi bahasa Inggris). Untuk standar kuantitatifnya hampir sama, TPA minimal 450 dan bahasa Inggris yang menggunakan TOEFL 400 serta ACEPT 149. Oleh karena itu harus dipersiapkan terlebih dahulu mengenai TPA. Seleksinya ada 2 tahap yaitu seleksi administrasi (melalui um.ugm.ac.id) yang menjadi urusan universitas dan setelah itu ada seleksi khusus masing-masing prodi (di MHLi berupa interview yang tidak hanya terkait substansi/ kompetensi tetapi juga motivasi). Pengumuman mengenai penerimaan mahasiswa baru ditargetkan sudah ada pada bulan April. Biaya studi MHLi meliputi biaya pendaftaran Rp750.000,00 dan UKT Rp9.000.000,00. Skema pembayaran terdiri atas biaya sendiri/ mandiri, beasiswa dengan MoU, atau dibiayai institusi dengan catatan harus mengikuti proses seleksi.
- MHKes: MHKes menyediakan 3 jalur penerimaan, yaitu jalur reguler, jalur kerjasama, dan jalur internasional. Syarat pendaftarannya meliputi:
-
- Memiliki ijazah S1 atau DIV dari program studi berbagai disiplin ilmu
-
- Transkrip nilai asli
-
- Sertifikat akreditasi program studi pada jenjang S1 atau setara
-
- Memiliki sertifikat hasil tes potensi yang masih berlaku (PAPs UGM, TPDA PLTI, TPA BAPPENAS)
-
- Memiliki sertifikat hasil tes kemampuan bahasa Inggris yang masih berlaku (ACEPT UGM, TOEP PLTI, IELTS, iBT TOEFL, iTP TOEFL)
-
- Rekomendasi yang bersifat rahasia dari 2 orang yang mengenal calon Mahasiswa pada jenjang pendidikan sebelumnya, Dosen Pembimbing Akademik dan/ atau orang lain yang dianggap berwenang, misalnya atas tempat kerja pendaftar.
-
- Syarat khusus 🡪 proyeksi keinginan calon mahasiswa dan proposal penelitian tesis/ tulisan essai/ syarat khusus lainnya yang disyaratkan oleh program studi
-
- Surat ijin/ tugas belajar dari instansi tempat kerja bagi pendaftar yang sudah bekerja
-
- Dokumen MoU atau Perjanjian Kerja Sama (PKS) atau Surat Penetapan sebagai penerima beasiswa yang masih berlaku (khusus bagi pendaftar jalur kerjasama)
- Biaya pendaftaran mahasiswa baru sama yaitu sejumlah Rp750.000,00, sedangkan UKT dibagi berdasarkan jalur penerimaan:
-
- UKT Reguler dan Kerjasama Rp11.000.000,00
-
- UKT Internasional Rp15.000.000,00
- Fasilitas pendukung yang akan didapatkan oleh mahasiswa terdiri atas koneksi internet, perpustakaan dengan katalog online, silang layanan perpustakaan se-UGM, dsb.
- MIH: Tes penerimaan dilakukan secara tertulis dan wawancara. Walaupun ketat tetapi biaya UKT paling rendah yakni Rp9.000.000,00 untuk kelas reguler dengan harapan MIH dapat diakses oleh banyak pihak. Sedangkan, kelas internasional sejumlah Rp17.000.000,00. Biaya studi hanya ada UKT dan international exposure bagi mahasiswa LLM yang diharapkan dapat mengeksplorasi kegiatan akademik bahkan internship di luar negeri. IPK di atas 3,75 lulusan S1 FH UGM yang masuk ke LLM dengan mempertimbangkan hasil tes bisa diberikan beasiswa. Kemudian, sistem atau mekanisme pembiayaan sama dengan MHLi.
Kenapa Harus Memilih Prodi Tersebut?
- MHKes: Supaya sehat hak-hak kesehatan harus diperjuangkan, oleh karena itu MHKes memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendalami materi tersebut.
- MHLi: MHLi merupakan the first and the only one prodi magister yang menyelenggarakan studi di bidang hukum litigasi dengan harapannya dapat membantu dalam praktiknya di profesi litigasi.
- MIH: MIH menyediakan jalur reguler dan internasional. Jalur internasional memiliki kualitas yang setara di tingkat global. MIH terbuka bagi segala pihak, memungkinkan beasiswa, ada affirmative action bagi disabilitas, gender, dan situasi daerah. MIH dalam pembelajarannya membangun kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pengabdian masyarakat dan penelitian yang memiliki kualitas tertentu. Selain itu, MIH memiliki fasilitas yang unggul untuk mengembangkan keilmuan riset dan publikasi.
- Alumni: Pasca sarjana FH UGM dari segi hibah penelitian dan kemahasiswaan mendukung. Hal ini merupakan keunggulan mengingat tidak semua universitas saja belum tentu memiliki magister hukum.
SESI PELUANG BEASISWA LPDP
Mengenal Beragam Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) LPDP
- Beasiswa Afirmasi: Beasiswa Daerah Afirmasi, Beasiswa Indonesia Timur, Beasiswa Penyandang Disabilitas, Beasiswa Prasejahtera Berprestasi, Beasiswa Alumni Bidikmisi, Beasiswa Prestasi Olahraga Internasional, Beasiswa Prestasi Seni Internasional, dan Beasiswa Santri
- Beasiswa Targeted Group: Beasiswa PNS/ TNI/ POLRI, Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia (BUDI)/ Beasiswa Pendidik, dan Beasiswa Olimpiade Internasional.
- Beasiswa Umum: Beasiswa Reguler, Beasiswa Perguruan Tinggi Utama Dunia, Beasiswa Dokter Spesialis, dan Beasiswa Disertasi.
Komponen Pendanaan
- Dana Pendidikan: Dana Pendaftaran, Dana SPP, Dana Tunjangan Buku, Dana Bantuan Penelitian, Tesis/ Disertasi, Dana Bantuan Seminar Internasional, Dana Bantuan Publikasi, dan Jurnal Internasional.
- Dana Pendukung: Dana Transportasi, Dana Aplikasi Visa/ Residence Permit, Dana Asuransi Kesehatan, Dana Hidup Bulanan, Dana Kedatangan, Dana Tunjangan Keluarga (khusus Doktoral), dan Dana Keadaan Darurat.
- Dana Tambahan Khusus
Proses Seleksi
- Tahun 2020: Seleksi Administrasi dan Seleksi Substansi.
- Tahun 2019: Seleksi Administrasi, Seleksi Berbasis Komputer, dan Seleksi Wawancara.
Tips Lolos Seleksi BPI LPDP
- Pahami kebijakan BPI LPDP dengan baik
- Penuhi semua syarat administrasi tanpa kecuali
- Belajar dari kegagalan dan keberhasilan orang lain
- Berdoa dan berserah
- Siapkan Plan-B
Kehidupan Kampus
- Belajar di dalam maupun di luar kampus
- Melakukan penelitian hibah maupun mandiri
- Berorganisasi di dalam maupun di luar kampus
- Aktifitas sosial di dalam maupun di luar kampus